TUGAS
AGRIBISNIS TANAMAN HIAS DAN OBAT-OBATAN
TENTANG
MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN HIAS BONSAI
Disusun oleh :
ARIFSON YONDANG
NIREM
: 05. 1. 4. 12. 0370
KEMENTERIAN
PERTANIAN
BADAN
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN
PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sama seperti makhluk hidup
lainnya, tanaman hias juga melakukan perkembangbiakan. Perkembangbiakan ini
bertujuan untuk melestarikan keturunannya. Tetapi seiring dengan perkembengan
zaman, manusia bertambah banyak sehingga sebahagian besar tanaman tidak bisa
melakukan pelestarian. Hal ini di karenakan lahan semangkin sempit, sudah habis
untuk bangunan kepentingan manusia dan beberapa tanaman menjadi terabaikan,
ataupun punah dan menjadi langkah atau sulit untuk mendapatkannya.
Masing – masing cara mempunyai jenis dan
langkah berbeda, serta kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sebelum
memilih cara apa yang akan kita gunakan untuk memperbanyak tanaman hias, apakah
sekedar memperbanyak saja untuk mendapatkan sifat yang sama dengan induknya
atau memang ingin mendapatkan varietas baru yang sifat keturunannya berbeda
dari induknya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
cara membudidayakan tanaman hias ?
2.
Apa
sajakah alat dan bahan yang digunakan untuk menanam tanaman hias ?
3.
Bagaimana
cara kerja menanam tanaman hias ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
cara budidaya tanaman hias !
2.
Mengetahui
alat dan bahan budidaya tanaman hias !
3.
Mengetahui
cara kerja budidaya tanaman hias !
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Tanaman hias adalah salah
satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Tanaman
hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu,
ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah,
penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen
karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Bagian
yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang
dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah,
batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai
contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan
di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Dalam arsitektur lansekap, bentuk dan
penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang
penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut
serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman hias dapat
mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang terbuka).
B.
Cara Membudidayakan Tanaman Hias
Budidaya tanaman adalah usaha
pengembangan tanaman dengan memanfaatkan media tumbuhan. Budidaya tanaman
saat ini banyak macamnya, salah satunya adalah budidaya tanaman hias. Tanaman
hias mencakup semua tanaman yang memiliki bentuk dan kesan indah yang sengaja
di tanam dengan maksud dan tujuan tertentu. Pemanfaatan tanaman hias tidak
hanya terpaku pada bunga saja, tapi juga mencakup buah, daun dan
tangkai/ranting dapat menjadi faktor keindahan tanaman hias.
Budi daya tanaman hias tidak
hanya menjadi hobi semata, tapi juga dapat menjadi peluang usaha. Bagi yang
memiliki hobi bercocok tanaman mungkin akan tertarik dengan usaha ini.
Tidak sulit untuk memulai usaha ini, dengan keuletan dan ketekunan bisa
menghasilkan penghasilan yang cukup lumayan. Tentu saja tidak dalam waktu yang
singkat, diperlukan proses yang cukup lama. Tapi jika hasil budi daya
tanaman hias yang anda tanam bagus maka cukuplah untuk anda merasa puas.
Yang perlu anda lakukan adalah mempelajari cara budidaya tanaman hiasagar
tidak salah dalam penerapannya.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam
budidaya tanaman hias adalah:
1.
Media
Tanam: yang terdiri dari wadah atau pot tanaman dan juga tanah yang
merupakan unsur pokok dalam penanaman. Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap
tanaman, jadi sebaiknya perhatikan kesesuaian antara media tanam dengan jenis
tanaman yang yang akan di tanam.
2.
Pemilihan
tanaman: Pilihlah tanaman yang cukup mudah dalam perawatannya agar memudahkan
pekerjaan anda. Setiap tanaman memiliki karakterisik yang berbeda dalam
perawatan dan juga bisa sangat sensitife.
3.
Perawatan:
perawatan tanaman hias terdiri dari penyiraman dan pemupukan tanaman. Siram
tanaman secukupnya untuk menhindari pembusukan pada akar tanaman. Gunakan pupuk
kompos untuk pemupukan, bila sulit anda juga bisa menggunakan pupuk buatan
pabrik.
4.
Tempat:
Usahakan tanaman tidak terlalu seing terkena sinar matahari, buatlah semacam
peneduh dari jaring -jaring untuk atap tanaman anda.
Air sangat berperan penting terhadap
tanaman, karena air berguna untuk mengontrol suhu saat udara panas. Oleh karena
itu penyiraman sangat berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, kekurangan dan
bahkan terlambat menyiram tanaman berdampak layu pada daun. Layu pada daun
disebabkan oleh penguapan dalam sel tanaman akibat kekurangan kadar air
dan juga suhu udara di sekitar yang panas. Penyiraman terlalu banyak juga
berdampak buruk terhadap tanaman, apalagi tanaman dala pot. Ini akan membuat
media tanam menjadi lumpur lebih lama sehingga membuat akar tanaman membusuk.
Hal lain yang perlu di perhatikan dalam
budi daya tanaman hias adalah:
1.
Hama
tanaman, seperti ulat, serangga, lalat dan juga jamur. Lakukan penyemprotan
anti hama terhadap jenis tanaman hias yang mudah terkena hama bila diperlukan.
2.
Penataan
dan pemangkasan, agar tanaman tumbuh rapi dan teratur lakukan penataan
terhadap ranting dan tangkai tanaman agar hasilnya bagus seperti pada
tanaman bonsai. Pemangkasan tanaman juga penting agar memicu tunas dan
daun baru sehingga tumbuh bersamaan.
3.
Penggantian
media tanam, hal ini dilakukan terhadap tanaman dalam pot yang disebabkan oleh
penuhnya akar sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Penggantian media tanam
tergantung pada jenis tanaman.
Memang tidak mudah melakukannya, tapi
jika ditekuni dan terus menambah wawasan tentang cara budidaya tanaman maka
tidak ada yang tidak mungkin untuk anda dapat berhasil.
C.
Alat Dan Bahan
1.
Pot
2.
Tanah
3.
Pupuk
Organik
4.
Sendok
5.
Bunga
6.
Air
D.
Cara Kerja
1.
Pertama,
Sebelum memasukkan tanah ke dalam pot sebaiknya dicampur terlebih dahulu dengan
pupuk secukupnya
2.
Setelah
itu, masukkan campuran tersebut kedalam pot sebanyak 1/3 dari tanah
tersebut
3.
Kemudian,
masukkan bunga kedalam pot. Lalu masukkan 2/3 dari tanah kedalam pot. Sebaiknya
jangan terlalu penuh
4.
Bunga
pun sudah siap di pasarkan.
BAB III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Kriteria Tanaman yang Bisa Dibonsai
Tanaman atau
pohon yang akan dibuat menjadi bonsai disebut dengan bakalan bonsai. Bakalan
bonsai berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan, baik
biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten. Dari mana pun asalnya, tanaman
yang dimaksud harus memiliki kriteria-kriteria khusus untuk dapat dijadikan
tanaman hias bonsai. Jika kriteria-kriteria tersebut terpenuhi, tentu tanaman
tersebut dapat dijadikan bonsai yang sempurna. Umumnya, tanaman yang akan
dibonsai harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1.
Tanaman
dikotil, atau tanaman
berkeping dua umumnya berbentuk pohon yang keras dan berekambium. Jenis
tanaman inilah yang paling ideal dijadikan bonsai. Tanaman jenis monokotil
(seperti jenis kelapa, bambu, semak dan perdu) bisa juga dikerdilkan, tetapi
disebut dengan bonsai sejati.
2.
Berumur
panjang, pasalnya,
bonsai merupakan seni yang terus tumbuh, sehingga memerlukan tanaman yang bisa
bertahan hidup puluhan, bahkan ratusan tahun.
3.
Tahan
hidup menderita,
sebaiknya tahan hujan dan panas. Selain itu, juga tahan terhadap kondisi wadah
yang sempit dan terbatas. Sebagai bonsai, tanaman harus biasa hidup terus
meskipun jumlah makanan atau nutrisinya sedikit dengan perkembangan akar dan
batang yang seadanya.
4.
Bentuknya
indah secara alami.
Pohon yang akan dibonsai harus sudah memiliki daya tarik atau keindahan, baik
daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya. Keindahan tersebut akan semakin
menonjol dan proporsional setelah mendapatkan perlakuan sesuai dengan tata cara
pembonsaian yang benar.
5.
Tahan
mendapat perlakuan.
Untuk mendapatkan bonsai yang sempurna, pohon atau bakal bonsai perlu
diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining),
misalnya diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna untuk mendapatkan
bentuk yang sempurna. Contoh tanaman yang bisa dibuat bonsai di antaranya,
yaitu Azalea, Pinus, Asam,
Ulmus, Jeruk, Beringin, Bougenvill, Buxux, Sianto, dan lain sebagainya.
B.
Teknik
Budidaya Tanaman Bonsai
1. Pembuatan Bibit Tanaman Bonsai
Pembuatan bibit
untuk bonsai atau bakal bonsai dapat dimulai dari pemilihan langsung
jenis pohon yang memiliki cabang yang banyak yang nantinya tinggal diberikan
perlakuan tertentu, seperti dipotong, dan dikreasikan agar dapat dibentuk
menjadi tanaman bonsai. Disamping itu teknik pembuatan bibit tanaman bonsai
dapat diperoleh dari biji yang khusus untuk disemaikan atau dari semai yang ada
di alam bebas, setekan atau cangkokan yang pembuatannya memerlukan sedikit
keterampilan, okulasi, dan bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan
masih nampak bertahan untuk hidup.
a.
Semai
Bakal Bonsai.
Perolehan bibit
tanaman bonsai dengan cara penyemaian sendiri dirasa kurang efisien,
karena akan memakan waktu cukup lama.
b.
Setek,
Cangkok dan Okulasi
Menyetek,
mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Pembuatan bibit
tanaman bonsai dengan cara menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman
baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat
okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.
Untuk mencangkok,
dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah
dikelupas (tidak lengket). Teknik mencangkok 1) Kupas kulit dahan selebar 3-5
cm, 2) Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering, 3)
Biarkan 3-4 hari, 4) Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau
campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1,
5) Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian
atas dan bawah, 6) Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara
dapat berlangsung dengan baik.
Untuk membikin
okulasi dapat dilakukan pada jenis pohon misalnya buah-buahan yang akan
dijadikan bonsai. Bibit okulasi terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu: a) Batang
bawah (onderstam), b) Batang atas (entrijs). Langkah-langkah dalam
perokulasian: 1) Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah, 2) Sayat kulit 10
cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan
kanan kiri menurun ± 4 cm panjang, 3) Tarik kulit ke bawah, sehingga menyerupai
lidah, kemudian potong separuhnya, 4) Sayat mata dari dahan entrijs, dengan
kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata,
sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok, 5) Angkat kayu
perlahan-lahan tanpa merusak matanya, 6) Kulit yang bermata, masukkan antara
kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali,
usahakan matanya tidak tertutup, 7) Balut dengan tali raffia yang erat.
2. Pemilihan Media Tanam Bonsai
Bonsai ditanam di
dalam pot yang tipis, oleh karena itu media tanamnya sangat terbatas. Hal ini
menyebabkan bonsai hanya memiliki persediaan nutrisi tanaman yang terbatas dan
sangat sensitif terhadap air siraman atau air hujan. Media tanam yang
baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat
hidup dan bertumbuh dengan baik. Macam-macam bahan yang di pakai untuk campuran
media tanam bonsai meliputi.
a.
Pasir, bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan
air, mencegah air menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara
masuk ke dalam media tanam.
b.
Tanah,
tanah yang umum dipakai
yaitu tanah gunung yang hitam atau cokelat tua dan tanah merah.
c.
Humus,
humus berasal dari
dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami proses pelapukan alami untuk
jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak zat hara dan mikroorganisme
yang bermanfaat bagi tanaman.
d.
Kompos,
kompos banyak mengandung
unsur hara dan biasanya di tambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik
sesuai genetis dan potensi produksinya. pupuk kompos bisa di buat dalam
bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, dan briket.
e.
Pupuk
kandang, pupuk kandang
yang biasa di pakai dari kotoran kambing. pupuk kandang yang boleh di pakai
yaitu sudah matang, yang warnanya cokelat tua atau hitam dan tidak bau. Media
tanamnya memerlukan tanah atau humus lebih banyak agar dapat mempertahankan
air/kelembaban. Ada juga tanaman yang memerlukan nutrisi lebih banyak dari
tanaman yang lain. Untuk itu, media tanamnya harus mengandung humus dan pupuk
lebih banyak.
3. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai
Penanaman tanaman
bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang utama yang cukup kuat
kemudian memindahkan ke pot. Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara
rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau. Pilihlah tanah
dengan kadar humus sedikit dan jagalah kelembaban tanah tersebut namun jangan
biarkan terlalu banyak air atau sampai menyebabkan tanah menggumpal, karena
dapat mengancam hidup tanaman.
Disamping itu ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peneneman tanaman bonsai seperti :
a.
Pot
dan isinya
Pot merupakan
sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri.
Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo,
dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30 % kompos;
b.
Mengisi
pot
Mengisi pot untuk
tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan
paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul,
penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih lunak, masih dapat
menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa
berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan
akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air;
c.
Pengamanan
isi pot
Batu kerikil,
pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman
bonsai, terutama cacing dan nematoda. Untuk itu diperlukannya untuk memfilter
isi pot agar terbebas dari Cacing tanah, serangga, jenis-jenis penyakit, dan
Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar tanaman tidak
terganggu pertumbuhannya;
d.
Pemeliharaan
setelah tanam
Setelah penanaman
selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang
halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar).
Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat
diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.
4. Penentuan Gaya Tanaman Bonsai
Penentuan gaya
bonsai yang diinginkan tentunya mengacu pada ukuran bonsai. Ukuran bonsai
diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan ukurannya,
bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu, kecil sekali ( mame bonsai
) tinggi s/d 15 cm, kecil ( small bonsai ) tinggi 15-30 cm, sedang (
medium bonsai) tinggi 30-60 cm, besar ( large bonsai ) tinggi
60-100 cm, besar sekali ( extra large ) tinggi 100-150
cm.
Pada mulanya,
bonsai hanya di buat menurut lima gaya yang terdiri dari gaya tegak lurus (chokan),
tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (hang
kengai), dan menggantung (kengai).
5. Tahap Pembentukan Bonsai
Membentuk tanaman
kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk
pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal. Adapun tahap
dalam pembentukan bonsai yaitu:
a.
Tahap
pertama, membentuk kerangka dasar.
Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah
benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan.
b.
Tahap
kedua merubah arah dan bentuk.
Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu
paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.
6. Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis
tanaman dapat dikerdilkan. Tanaman yang dapat memenuhi persyaratan untuk
dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil, misalnya Beringin,
jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara, pinus ),
delima (punika granatum) dan sebagainya. Penyempurnaan bonsai kini
letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun
seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya. Pemangkasan dilakukan
dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat mungkin dengan kuntum yang
nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin. Setelah itu dilanjutkan
dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat selama pertumbuhan
baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang cukup
mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas, Adapun kesimpulan dari penulisan artikel ini antara lain.
1. Kriteria tanaman yang akan dibuat menjadi bonsai diantaranya yaitu tanaman dikotil (berkeping dua), berumur
panjang, tahan hidup menderita, bentuknya indah secara alami dan tahan mendapat
perlakuan.
2. Teknik pembudidayaan tanaman bonsai meliputi
proses pembuatan bibit
tanaman bonsai, pemilihan media tanam bonsai, dan penanaman serta pemeliharaan
tanaman bonsai yang didalamnya mencangkup penentuan gaya tanaman bonsai, teknik
pembentukan dan penyempurnaan tanaman bonsai.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan
antara lain:
1. Bagi para pemula dalam membentuk tanaman
menjadi tanaman bonsai hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian yang tinggi,
terutama dalam proses pembentukan gaya tanaman bonsai, agar tanaman tidak
cacat sedikitpun, sehingga pertumbuhannya tidak terganggu.
2. Bagi yang memiliki tanaman bonsai,
hendaknya memeliharanya dengan baik, karena membentuk tanaman kerdil dan
memeliharanya hingga beberapa tahun lamanya, merupakan suatu kesenian
tersedirinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2010. Tips dan Belajar
Budidaya Tanaman Bonsai. Tersedia dalam : http://kaptenworld.mywapblog.com/tips-dan-belajar-budidaya-tanaman-bonsai.xhtml,
diakses pada tanggal 12 Desember 2015.
Anonim. 2011. Mekanisme Pengkerdilan
Tanaman Bonsai. Tersedia dalam : http://quantumremaja.org/mekanisme-pengkerdilan-tanaman-bonsai.htm,
diakses tanggal 12 Desember 2015.
Blue. F. 2014. Makalah Prakarya Budidaya
Tanaman Hias. http:// blogsimpleuntukpelajar. blogspot.co.id.
diakses tanggal 12 Desember 2015
Dahnial, Iwan. 2008. Aneka Tanaman
Bonsai. Tersedia dalam http://iwandahnial.
wordpress.com/2008/06/17/aneka-tanaman-bonsai/, diakses tanggal 12 Desember
2015.
Sapto, Galih. 2011. Pohon Bonsai.
Tersedia dalam : http://tanaman.org/pohon-bonsai_42.htm/, diakses pada tanggal
12 Desember 2015.
Wikipedia. 2011. Budidaya dan
Perawatan Tanaman Bonsai. Tersedia dalam : http://en.wikipedia.org/wiki/Bonsai_cultivation_and_care,
diakses pada tanggal 12 Desember 2015.
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan HORMON STREPSON untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
BalasHapus✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.qmario. org
- www.qmario. xyz